Iklan

Mengapa mitokondria dan kloroplas disebut organel semiotonom? Karena Kedua organel ini memiliki materi genetik (DNA) dan ribosom sendiri. Selain itu, mereka memiliki membran ganda. Mereka juga bisa membelah sendiri. Namun, mereka tetap berkoordinasi dengan nukleus. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar mitokondria dan kloroplas dibawah ini.



gambar mitokondria dan kloroplas
Gambar Mitokondria Dan Kloroplas

Tau gak sih kamu, ternyata mitokondria dijuluki sebagai Power Of Cell. Mitokondria adalah benda-benda bulat atau berbentuk batang yang ukurannya berkisar antara 0,2 µm sampai 5 µm.  Jumlahnya berkisar dari hanya beberapa buah sampai lebih dari 1000 buah per sel. 

Setiap mitokondria dibungkus oleh suatu membran ganda. Membran dalam maupun membran luar terdiri atas suatu lapisan ganda molekul fosfolipid. 

Membran luar bersifat licin, sedangkan membran dalam melipat berulang-ulang menjadi lipatan-lipatan yang masuk ke dalam ruang mitokondria sehingga membran dalam menjadi luas. 

Lipatan dalam ini, disebut krista. Di dalam krista terdapat enzim untuk sistem transmite electron yang sangat penting dalam mengubah energi potensial dari bahan makanan menjadi energi potensial yang disimpan di dalam ATP. Energi ATP ini digunakan oleh sel untuk melakukan berbagai kegiatan. 

Oleh karena itu, mitokondria cenderung berkumpul di daerah sel yang paling aktif, misalnya sel saraf dan sel otot. Kedua jenis sel tersebut mengandung banyak mitokondria, karena paling aktif


Penjelasan Organel Mitokondria Dan Kloroplas

Sel-sel eukariotik memiliki organel yang mampu mengubah energi menjadi bentuk-bentuk yang dapat dipergunakan sel untuk melakukan mekanisme kerja serta aktifitasnya, yaitu mitokondria dan kloroplas. 

Energi yang dibutuhkan oleh sel tersebut didapatkan dari hasil sintesis dan transfer energi bebas memalui mekanisme sistem biologi berupa adenosin triphosphat (ATP). 

Organel yang bertanggungjawab untuk menghasilkan energi tersebut adalah mitokondria dan kloroplas. Mitokondria melakukan respirasi seluler, dengan proses katabolik yang menghasilkan ATP dengan mengekstraksi energi dari gula, lemak, dengan bantuan oksigen dan terdapat baik pada sel-sel hewan maupun sel-sel tumbuhan. 

Kloroplas yang dominan terdapat pada tumbuhan dan alga merupakan tempat dilakukannya fotosintesis dengan mengubah energi matahari menjadi energi kimia untuk menjalankan sintesis senyawa organik dari karbondioksida dan air. 

Sel eukariotik melakukan respirasi seluler, dengan mengkonsumsi oksigen sebagai reaktan bersama-sama dengan bahan organik dengan organel utama yang berperan adalah mitokondria. 

Secara sederhana proses respirasi seluler adalah tergabungnya senyawa organik dengan oksigen yang kemudian akan menghasilkan karbondioksida, air dan energi. 

Mitokondria pada sel eukariotik tersebut menggunakan produk organik dari fotosintesis sebagai bahan bakar untukrespirasi seluler yang juga membutuhkan oksigen yang dihasilkan oleh fotosintesis. 

Respirasi memanen energi yang tersimpan dalam molekul organik untuk menghasilkan ATP, yang menggerakkan sebagian besar kerja seluler. 

Hasil akhir respirasi, karbondioksida dan air, merupakan bahan yang dipergunakan kloroplas sebagai bahan mentah untuk fotosintesis. 

Konsep tersebut menunjukkan bahwa unsur kimiawi yang penting dalam sistem kehidupan bisa didaur ulang, tetapi energi yang dihasilkan tidaklah demikian. 

Energi tersebut akan mengalir dalam ekosistem sebagai cahaya matahari (untuk membantu fotosintesis) dan kemudian meninggalkan ekosistem dalam bentuk panas. 

Mitokondria, kloroplas, dan bakteri merupakan bentukan hasil evolusi. Dalam bakteri fotosintesis dan phosporilasi oksidatif terjadi pada membran plasma

Sel-sel yang aktif atau yang memerlukan energi lebih besar memiliki mitokondria yang lebih banyak, misalnya sel hati yang mengandung lebih dari 1000 mitokondria. Selain itu, mitokondria memiliki membran ganda, yakni membran luar dan membran dalam. 

selain itu, membran dalam mitokondria membuat mitokondria memiliki 2 ruang yakni ruang intermembran  yang terletak diantara membran luar dan membran dalam, dan juga ada matriks mitokondria yang dilengkapi oleh membran dalam mitokondria.


1. Membran Luar Mitokondria

Permukaan membran luar mitokondria bersifat halus tidak seperti tidak seperti membran bagian dalam. selain itu, membran luar mitokondria ini tersusun atas protein dan fosfolipid dalam jumlah yang ampir sama banyak.

selain permukaannya yang bersifat halus, membran luar mitokondria memiliki sifat susah ditembus oleh nutrisi, ion, ATP dan ADP.


2. Membran Dalam Mitokondria

Membran dalam ini lebih kompleks dari membran luar mitokondria karena pada membran dalam ini banyak mengandung protein yang berperan dalam pembentukan ATP atau energi. membran dalam hanya bisa dilewati oleh oksiigen, CO2, dan air. 

membran dalam mitokondria melipat-lipat dan lipatan tersebut disebut dengan krista Mitokondria. Krista mitokondria memperluas permukaan untuk pembentukan ATP.


3. Matriks Mitokondria

matriks mitokondria adalah ruangan yang banyak mengandung enzim yang berperan dalam pembentukan ATP atau energi.


Struktur Dan Fungsi Mitokondria

Secara struktur mitokondria terdiri dari dua membran, yaitu membran luar yang nampak halus serta membran dalam yang berlekuk dan disebut sebagai cristae. Kedua membran tersebut memiliki komposisi dan fungsi yang berbeda. 

Membran luar terdiri dari 50% lemak dan 50% protein, sedangkan membran dalam dengan komposisi 20% lemak dan 80% protein dengan sifat yang kurang permeabel dibanding membran luar.

selain memiliki struktur yang terbilang cukup kompleks, organel mitokondria ini juga memiliki fungsi yang mungkin tidak kalah penting dari organel-organel lainnya. 

Fungsi mitokondria adalah berperan dalam respirasi seluler untuk menghasilkan ATP atau energi. fungsi inilah yang membuat mitokondria dijuluki sebagai power of cell karena terkait dengan fungsinya menghasilkan energi.

Organel mitokodria banyak ditemukan pada sel-sel yang membutuhkan energi. salah-satunya adalah sel otot pada tubuh kita. jadi, mitokondria ini menyediakan energi untuk kontraksi sel-sel otot sehingga mampu menggerkan tulang. sebab itulah kita jadi bisa bergerak dengan mudah.


Ciri-Ciri Organel Mitokondria

a. Memiliki membran inti;
b. Memiliki DNA;
c. Memiliki Ribosom.


Struktur Dan Fungsi Kloroplas

Tidak seperti mitokondria, khloroplas berisi tiga membran yang disebut thylakoid dan merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Membran tylakoid pada khloroplas bertumpuk-tumpuk, yang disebut dengan grana (tunggal: granum). 

Cairan di luar tylakoid disebut stroma, merupakan tempat terjadinya sintesis karbohidrat. Struktur tumpukan tylakoid tersebut secara keseluruhan akan menjadi khloroplas, yang kita pahami sebagai tempat terjadinya fotosintesis. 

Semua bagian yang berwarna hijau pada tumbuhan memiliki khloroplas, yang didalamnya terdapat khlorofil sebagai pigmen berwarna hijau. 

Meskipun semua bagian tumbuhan memiliki khloroplas, tetapi terutama ditemukan dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat dalam daun. Umumnya sel mesofil memiliki kira-kira 30-40 khloroplas, yang berukuran 2-4 µm kali 4-7 µm.

struktur khloroplas dengan vesikula membran internal (thylakoid) tergabung dalam kantung (grana), yang terletak dalam matrik (stroma). 

Seluruh khlorofil dalam sel tumbuhan berisi membran tylakoid, yang dengan bantuan cahaya matahari akan memproduksi ATP selama proses fotosintesis. 

Fotosintesis pada dasarnya merupakan proses redoks yang membalik arah aliran elektron. Air terurai, dan elektron ditransfer bersama dengan ion hidrogen dari air ke karbondioksida yang kemudian mereduksinya menjadi gula. 

Elektron bertambah energi potensialnya ketika elektron berpindah dari air menjadi gula. Fotosintesis merupakan proses rumit yang terdiri dari dua mekanisme dengan masing-masing memiliki banyak langkah di dalamnya. 

Dua tahap fotosintesis tersebut adalah reaksi terang (foto pada fotosintesis) dan siklus calvin (sintesis pada fotosintesis). Reaksi terang merupakan langkah fotosintesis untuk mengubah energi matahari menjadi energi kimiawi. 

Cahaya yang diserap khlorofil menggerakkan transfer elektron dan hidrogen dari air ke penerima (aseptor) yang disebut NADP+ (nikotinamida adenin dinukleotida fosfat), yang berguna untuk menyimpan elektron berenergi untuk sementara. 

Air terurai sehingga reaksi terang fotosintesis yang melepas O2 sebagai produk samping. Reaksi terang menggunakan tenaga matahari untuk mereduksi NADP+menjadi NADPH dengan cara menambahkan sepasang elektron bersama dengan nukleus hidrogen atau H+. Reaksi terang juga menghasilkan ATP dengan memberi tenaga bagi penambahan gugus fosfat pada ADP, melalui proses fotofosforilasi.
Previous Post Next Post