Perkecambahan
SC: (freepik.com/@ilovehz)
Perkecambahan merupakan proses awal pertumbuhan suatu tanaman, terutama untuk tanaman berbiji. Tanaman dari biji menjadi aktif dan berkecambah setelah air menembus biji, atau yang biasa dikenal dengan penyerapan air.
Proses perkecambahan dimulai setelah menyerap air dari lingkungan. Umumnya air yang masuk ke dalam benih memicu kerja hormon dan enzim sehingga embrio mulai tumbuh di dalam benih.
Proses perkecambahan biji tidak tergantung pada ketersediaan unsur hara di dalam tanah karena adanya endosperm.
Selain itu, proses
perkecambahan melalui beberapa tahap,
mulai dari imbibisi hingga pemanjangan sel radikula. Beberapa tahapan atau
urutan proses perkecambahan tercantum di bawah ini:
Proses Perkecambahan
Telah diketahui
bahwa biji memiliki struktur kering karena mengandung sedikit air. Karena
itu, ketika benih menyerap air dari
lingkungan (tanah dan udara), benih
mulai tumbuh dan memulai proses perkecambahan. Dari laporan SMUJO, berikut
adalah urutan perkecambahan atau proses perkecambahan:
Imbibisi
Imbibisi adalah proses di mana air menembus benih untuk memicu proses perkecambahan. Masuknya air ini dapat terjadi secara difusi atau secara osmosis. Proses osmosis terjadi karena keadaan benih yang lebih kering dari sekitarnya, sehingga air menembus benih.
Setalah itu, benih yang kering akan mengabsorbsi air melalui micropyle
dan testa (kulit benih). Dalam proses ini, lapisan koloid akan menarik air dan
mengembang sehingga volumenya naik sampai 200 persen. Sehingga akan menyebabkan
kulit biji akan terpecah.
Pembentukan Enzim Air
Yang masuk akan
memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio. Nantinya, hormon tersenbut akan
memicu selsel di lapisan aleuron memproduksi enzim amilase. Enzim amilase
kemudian bekerja di endosperm (cadangan makanan) untuk mengubah pati menjadi
gula.
Perpanjangan Sel
Radikula Perpanjangan sel radikula diikuti dengan munculnya radikula dan juga pertumbuhan kulit biji. Kemudian tunas yang dihasilkan akan mengalami pertumbuhan primer.
Proses
perkecambahan diawali dengan pemanjangan batang, akar dan daun yang muncul dari
biji. Secara umum proses perkecambahan dibagi menjadi beberapa jenis, antara
lain:
Jenis-Jenis Perkecambahan
Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan
epigee terjadi ketika hipokotil memanjang sehingga menyebabkan plum (calon
daun) dan kotiledon muncul ke permukaan tanah. Ketika kotiledon muncul ke
permukaan tanah, kotiledon memungkinkan
untuk berfotosintesis menggantikan daun yang belum terbentuk.
Pengangkatan
kotiledon disebabkan oleh fase pertumbuhan awal embrio, bahwa bagian hipokotil
tumbuh lebih banyak daripada bagian epikotil. Beberapa contoh biji yang
bertunas secara epigeal adalah kacang hijau, kacang polong, dan kacang merah.
Perkecambahan hipogeal
Jenis
perkecambahan berikutnya adalah perkecambahan hipogeal. Jenis perkecambahan ini
dicirikan oleh fakta bahwa kotiledon biji tidak naik saat berkecambah. Hal ini
dikarenakan pada fase awal pertumbuhan embrio, bagian epikotil tumbuh lebih
besar daripada bagian hipokotil.
Ada beberapa
contoh benih yang berkecambah secara hipogeal, seperti jagung, benih padi, dan
rerumputan. Beberapa biji ini dicirikan oleh kotiledon yang tetap berada di
bawah tanah.
Faktor Yang Memengaruhi Perkecambahan
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan, antara lain:
Air
Salah satu faktor
yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah air. Hal ini sangat diperlukan
agar proses perkecambahan berlangsung dan mematahkan dominasi benih. Pada
umumnya kebutuhan air benih tidak
melebihi dua sampai tiga kali berat
keringnya.
Selain itu, benih
tanaman juga memiliki kemampuan untuk berkecambah pada kisaran ketersediaan air
tanah dari kapasitas lapang hingga titik
layu permanen. Sementara itu, kondisi yang terlalu lembab sangat merusak
sebagian besar benih tanaman, menghambat ventilasi dan merangsang penyakit.
Oksigen
Oksigen berperan
penting dalam proses perkecambahan. Proses respirasi ini berlangsung saat biji masih hidup. Ketika
proses perkecambahan berlangsung, proses respirasi akan meningkat seiring
dengan meningkatnya penyerapan oksigen, melepaskan karbon dioksida, air dan
energi dalam bentuk panas.
Suhu
Salah satu faktor
yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah suhu. Suhu optimum adalah suhu
yang paling menguntungkan bagi benih untuk berkecambah. Untuk sebagian besar
benih tanaman, suhu optimum adalah antara 80-950 F.
Cahaya
Cahaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan. Persyaratan cahaya benih untuk perkecambahan bervariasi atau tergantung pada varietasnya.
Ada beberapa benih yang membutuhkan cahaya untuk berkecambah dengan cepat, ada juga benih yang kerdil jika ada unsur cahaya.